Desain tambak udang menjadi salah satu aspek yang penting dalam proses membangun bisnis budidaya. Tingginya nilai kelangsungan hidup dan produksi budidaya udang sangat berkaitan dengan aspek bioteknisnya. Aspek bioteknis terdiri dari:
Untuk informasi lebih lanjut, Bapak/Ibu bisa baca selengkapnya di sini!
Pembuatan desain petakan tambak membutuhkan pertimbangan yang baik agar dapat berfungsi secara efisien dan layak secara ekonomis. Tujuan adanya desain petakan tambak adalah untuk memudahkan pengelolaan air dan limbah selama budidaya, serta pemanenan udang. Desain petakan merupakan perencanaan awal yang meliputi:
Pada petakan yang berbentuk persegi panjang, sisi terpanjangnya sebaiknya kurang dari 150 m agar pemasukan air dari satu sisi ke sisi lain dapat menimbulkan arus yang cukup kuat. Selain itu, sisi terpanjang petakan sebaiknya tegak lurus terhadap arah angin agar tidak menimbulkan gelombang air yang terlalu kuat. Apabila sejajar dengan arah angin, gelombang air dalam petakan menjadi kuat dan dapat merusak pematang.
Tambak ekstensif atau tradisional biasanya memerlukan saluran keliling untuk tempat berlindung udang. Pada umumnya, saluran keliling mempunyai kedalaman 0,3 m dan lebar 3-5 m (tergantung luas tambak). Jarak antara saluran keliling dan kaki pematang dibuat dengan ukuran sekitar 2 m. Berikut adalah tampak samping dan atas dari contoh desain tambak ekstensif atau tradisional:
Tambak semi intensif sering tidak memerlukan saluran keliling karena kedalaman air cukup memadai. Saluran keliling hanya dipakai untuk membuang genangan air pada waktu persiapan tambak. Oleh karena itu, lebarnya lebih kecil dibandingkan tambak tradisional. Berikut adalah tampak samping dan atas dari contoh desain tambak semi intensif:
Tambak intensif tidak membutuhkan saluran keliling, tapi perlu ada pembuangan tengah atau central drain. Berikut adalah tampak samping dan atas dari contoh desain tambak semi intensif:
Berikut merupakan tabel persyaratan dan konstruksi tambak udang berdasarkan sistem budidaya:
Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Inilah Pentingnya AMDAL Tambak Udang!
Setelah membahas desain petakan tambak dan syarat desain kolam, mari kita bahas tips agar desain tambak udang yang Bapak/Ibu buat jadi lebih optimal.
Berikut adalah tips membuat desain tambak udang:
Perencanaan awal dan kesesuaian aspek teknis dari segi konstruksi menjadi salah satu faktor keberhasilan budidaya, sehingga diperlukan perencanaan yang tepat sebelum memulai usaha budidaya. Bapak/Ibu ingin merencanakan usaha budidaya namun bingung bagaimana caranya? eFarm adalah solusinya!
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
eFarm merupakan aplikasi yang menyediakan berbagai solusi bagi Bapak/Ibu yang ingin atau sedang memiliki usaha di bidang budidaya udang. Aplikasi ini menyediakan fitur-fitur yang bisa membantu Bapak/Ibu menyelesaikan masalah budidaya udang, salah satunya adalah fitur Konsultasi Budidaya. Fitur Konsultasi Budidaya adalah fitur yang bisa menghubungkan Bapak/Ibu dengan ahli Akuakultur untuk berkonsultasi seputar budidaya udang, misal cara merawat kualitas air atau bagaimana cara membuat tambak udang yang cocok untuk bisnis Bapak/Ibu.
Mari bergabung bersama ribuan Petambak lainnya di eFarm sekarang juga!
Tambak ekstensif/tradisional memiliki luas kolam 0,5-2 hektar/petak. Tambak semi intensif memiliki luas kolam 1 hektar/petak, sedangkan tambak intensif memiliki luas kolam maksimal 0,5 hektar/petak.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam desain konstruksi tambak, yaitu jenis tanah, luas tambak, bentuk tambak, kedalaman air, kemiringan, dan saluran dalam tambak.
©2022 eFishery | eFishery is a trademark of PT Multidaya Teknologi